Slide 1.
Pamulang University
2014
Slide 2. PENDAHULUAN a) Pengertian Ilmu Ekonomi a. Kelangkaan (Scarcity) Keterbatasan kita menyebabkan banyak hal terasa langka (scarce). Kelangkaan mencakup kuantitas, kualitas, tempat dan waktu. Sesuatu tidak akan langka kalau jumlah (kuantitas) yang tersedia sesuai dengan kebutuhan, berkualitas baik, tersedia dimana saja (di setiap tempat) dan kapan saja (waktu) dibutuhkan.
slide 3. b. Pilihan-pilihan (Choices) Dalam setiap masyarakat selalu didapati bahwa kebutuhan manusia tidak
terbatas banyaknya. Manusia tidak pernah merasa puas atas apa yang telah mereka peroleh dan mereka capai. Apabila keinginan sebelumnya sudah terpenuhi, maka keinginan sebelumnya sudah terpenuhi, maka keingingnkeinginan yang lain akan muncul. Terbatasnya sumber daya tersedia dibandingkan kebutuhan/keinginan menyebabkan manusia harus menentukan pilihan-pilihan yang bersifat individu maupun kolektif. Pilihan yang bersifat individu, misalnya, baju apa yang akan dipakai hari ini. Pilihan kolektif, misalnya, ke mana kita piknik hari Sabtu nanti. Ada juga pilihan-pilihan yang sangat kompleks (sulit). Misalnya, mana yang kita dahulukan, sekolah yang tinggi atau cepat-cepat bekerja.
slide 4. c. Biaya Kesempatan (Opportunity Cost) Ilmu ekonomi memandang manusia sebagai makhluk rasional. Pilihan yang dibuatnya berdasarkan pertimbangan untung rugi, dengan membandingkan biaya harus dikeluarkan dan hasil yang akan diperoleh. Biaya yang dimaksud dalam konsep ilmu ekonomi (economic cost) berbeda dengan konsep biaya akuntansi (accounting cost) Bagi seorang akuntan, biaya adalah total uang yang dikeluarkan untuk memperoleh atau menghasilkan sesuatu. Misalnya, Nona Lia berbisnis jual beli mobil bekas. Di awal tahun, ia membeli sebuah mobil bekas dengan harga Rp. 70 juta. Mobil itu diperbaiki dengan biya Rp. 10 juta. Maka total harga perolehan mobil menurut konsep akuntansi adalah Rp. 80 juta. Di akhir tahun mobil itu terjual seharga Rp. 92 juta. Nona Lia untung Rp. 12 juta. Benarkan demikian?
slide 5.1. Ekonomi melihat dari sudut pandang yang lebih luas, yaitu alternative penggunaan uang sebesar Rp. 80 juta, jika digunakan untuk membeli mobil bekas. Alternatif yang paling umum adalah menyimpannya dalam deposito berjangka. Jika bunga deposito 20% per tahun, di akhir tahun uang Nona Lia menjadi Rp. 96 juta. Jadi walau secara akuntansi Nona Lia untung Rp. 12 juta, secara ekonomu rugi Rp. 4 juta. Sebab mendepositokan uangnya, dia memperoleh Rp 4 juta lebih banyak disbanding jual beli mobil bekas. Konsep yang dijelaskan pada paragraf di atas adalah biaya kesempatan (opportunity cost), yaitu kesempatan (untuk memperoleh sesuatu) yang hilang karena kita telah memilih alternative lain. Sampai di sini ilmu ekonomi sudah mulai dapat didefinisikan. Kita dapat merumuskannya sebagai ilmu Memilih (study of Choice), karena mempelajari perilaku manusia dalam menentukan pilihannya. Definisi yang lebih rinci misalnya : ilmu ekonomi mempelajari perilaku individu dan masyarakat dalam menentukan pilihan untuk menggunakan sumber daya yang langka (dengan dan tanpa uang), dalam upaya meningkatkan kualitas hidupnya.
slide 6. 2. Masalah-masalah Ekonomi Dari definisi di atas, masalah ekonomi adalah masalah pilihan alokasi sumber daya yang langka. Ilmu ekonomi akan senantiasa bermanfaat, selama masalah yang langka. Ilmu ekonomi akan senantiasa bermanfaat, selama masalah yang dihadapi adalah alokasi sumber daya yang langka. Sumber daya tidak langka tidak perlu dibicarakan dalam ilmu ekonomi. Udara segar di pedesaan, seperti dicontohkan tadi, tidak perlu dibicarakan dalam ilmu ekonomi. Udara segar belum menjadi barang ekonomi (economic goods), sebab untuk memperolehnya tidak dibutuhkan pengorbanan (biaya). Udara segar di pedesaan adalah barang bebas (free goods). Sebaliknya udara segar di kota-kota industri di Jepang telah menjadi barang ekonomi. Udara segar sudah langka, sehingga untuk memperolehnya dibutuhkan pengorbanan. Pada saat itulah udara segar relevan dibicarakan dalam ilmu ekonomi.
slide 7. a. Barang Apa Yang Harus Diproduksi dan Berapa Banyak ? Produksi berupa barang dan jasa adalah hasil transformasi berbagai factor produksi. Barang dan jasa memberikan kegunaan/manfaat bagi pemakai/konsumen. Pertanyaan barang apa yang harus diproduksi bermakna barang apa yang harus disediakan? Berapa banyak agar kesejahteraan masyarakat meningkat?
slide 8. b. Bagaimana Cara Memproduksinya Setelah memutuskan barang dan jasa apa saja yang harus diproduksi, pertanyaan berikut adalah, “ Bagaimana cara memproduksinya?” Metode dan teknologi apa yang digunakan dalam proses produksi? Ilmu ekonomo memandang teknologi sebagai factor penting dalam proses produksu. Namun manfaat teknologi sebagai factor penting dalam proses produksi. Namun manfaat teknologi tidak ditentukan oleh tingkat kecanggihan. Teknologi tinggi bukan satu-satunya pilihan. Sebab banyak factor yang harus dipertimbangkan, seperti skala produksi kemampuan manajemen, iklim.
slide 9. C. Untuk Siapa Barang dan Jasa Diproduksi ? Pertanyaan ini berdimensi keadilan dan pemerataan. Sebab apa gunanya produksi melimpah karena menggunakan teknologi tinggi, berskala besar dan efisien, bila hanya dinikmati segelintir anggota masyarakat saja? Keputusan untuk siapa barang dan jasa diproduksi berkaitan erat dengan konsep keadilan masyarakt bersangkutan. Bagi masyarakat efaliter, keadilan berarti setiap individu memperoleh jumlah yang sama. Sedangkan masyarakat utilitarian tidak terlalu mementingkan keadilan dalam jumlah. Jumlahnya silakan berbeda, yang penting apakah sesuai dengan kebutuhan atau tidak.
slide 10. 3. Barang dan Jasa Barang adalah benda-benda yang berwujud, yang digunakan masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya atau untuk menghasilkan benda lain yang akan memenuhi kebutuhan masyarakat. Contoh barang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat adalah beras, minuman, buku. Sedangkan contoh barang yang akan digunakan untuk menghasilkan barang alain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat adalah mesin-mesin, peralatan, bangunan pabrik. Barang-barang tersebut merupakan contoh barang berwujud. Di samping itu ada pula barang yang tak berwujud, seperti udara dan sinar matahari. Jasa tidak dapat digolongkan sebagai suatu barang, karena tidak berwujud, ttepai dapat memberikan kepuasan dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Contoh jasa ialah jasa perbankan, jasa bengkel, jasa dokter, dan pengajaran yang diberikan oleh guru.
slide 11. 4. Barang Ekonomi dan Barang Bebas Barang ekonomi (economic good) adalah barang yang mempunyai kegunaan dan langka, yaitu jumlah yang tersedia lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah yang dibutuhkan masyarakat. Dan oleh karena itu barang ekonomi mempunyai harga. Dalam terminology ekonomi, kita menggunakan istilah langka, bukan sedikit, sebab perkataan sedikit itu relative. Jumlah 100 dapat kita katakana banyak, karena yang dibutuhkan hanya 40, sementara itu jumlah 100.000 termasuk sedikit bila dibandingkan kebutuhan masyarakat sebanyak 250.000. Produksi barang ekonomi membutuhkan sumber dalam ekonomi yang terbatas jumlahnya, oleh karena itu tidak dapat diperoleh atau diproduksi dalam jumlah yang tidak terbatas. Dengan demikian, barang ekonomi adalah barang yang terbatas jumlahnya (langka) dan memerlukan pengorbanan untuk memperolehnya.
slide 12. 5. Barang Akhir, Barang Modal, dan Barang Antar Barang akhir (final good) adalah barang yang dihasilkan oleh beberapa kegiatan ekonomi dan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Barang akhir dapat dibedakan ke dalam dua golongan, yaitu : a. Barang tahan lama (durable good), misalnya mobil, televise, almari perabot rumah tanggal. b. Barangtidak tahan lama (non durable good). Misalnya dihasilkan segar buahbuahan sayur-sayuran.
slide 13. Barang model (capital good). Sebagian barang dihasilkan bukan untuk memenuhi langsung kebutuhan konsumen, melainkan digunakan untuk menghasilkan barang-barang lain. Contohnya adalah mesin-mesin traktor bangunan pabrik. Barang antara (intermediate good). Barang-barang yang belum menjadi barang akhir dan masih akan diproses lagi sebelum dapat digunakan oleh konsumen dinamakan barang antara. Contohnya adalah besi, baja, tekstil.
slide 14. 6. Mengapa Belajar Ilmu Ekonomi? Mengapa belajar Ilmu Ekonomi? Pertanyaan ini layak dan memang harus dilontarkan. Case dan Fair (1996) memberikan pandangan tentang beberapa manfaat dari studi ekonomi sebagai berikut : a. Memperbaiki cara berpikir yang membantu dalam pengambilan keputusan Harta yang sangat berharga dalam diri manusia adalah pikiran. Dengan pikiran kita mampu menganalisis, menilai benar-salah, baik-buruk dan menentukan pilihan. Kemampuan ini memungkinkan manusia mempertahankan keberadaanya di bumi. Kemampuan itu pula yang memungkinkan manusia terus-menerus meningkatkan kualitas hidupnya. Metode-metode, teknik berpikir dalkam ilmu ekonomi akan meningkatkan kemampuan berpikir dan mengambil keputusan.
slide 15. b. Membantu memahami masyarkat Sebagai makhluk sosial, manusia tidak dapat hidup tanpa orang lain. Kita tidak pernah berhenti berinteraksi. Menurut ilmu ekonomi interaksi manusia terjadi lewat pertukaran (pasar). Sejarah ekonomi mengajarkan bahwa melalui pertukaran (pasar). Sejarah ekonomi mengajarkan bahwa melalui pertukaran itu manusia berupaya mengatasi kelangkaan, selanjutnya mengembangkan teknologi dan system kemasyarakatan. Berdasarkan ini kita dapat memahami terjadinya Revolusi Industri di Inggris. Revolusi Politik di Perancis dan peristiwa-peristiwa bersejarah lainnya.
slide 16. c. Membantu memahami masalah-masalah internasional (global) Kelangkaan yang dihadapi terjadi pada setiap tingkat hidup, mulai dari individu, keluarga, masyarakat desa, kota, Negara dan internasional. Di tingkat internasional, interaksi antarindividu secara langsung demi kepentingan pribadi, jarang terjadi. Individu-individu yang berinteraksi lebih mewakili kepentingan-kepentingan kelompok (Negara/perusahaan). Yang mereka lakukan meskipun tampaknya baik bagi kelompok/Negara lain, sebenarnya lebih mempertimbangkan kepentingan kelompok/Negara mereka. Dengan belajar ilmu ekonomi, kita dapat mengerti lebih pasti dan dalam, mengapa pada saat Negara-negara Asia Timur (Indonesia) mengalami krisis ekonomi tahun 1998, Negaranegara maju (Eropa Barat, Amerika Serikat dan Jepang) mau member bantuan melalui Dana Moneter Internasional (IMF) dan atau Bank Dunia (World Bank).
slide 17. d. Bermanfaat dalam membandun masyarakt demokrasi Cita-cita terbentuknya masyarakat demokrasi bukan monopoli politisi saja. Ekonomi pun mempunyai cita-cita yang sama seperti disampaikan oleh Kenneth Arrow. Ekonomi memandang demokrat sangat penting dalam rangka memperbaiki proses alokasi sumber di karenakan lebih mencerminkan aspirasi masyarakat kebanyakan. Tidak heran bila dimasyarakat maju, para calon pemimpin harus mampu menjabarkan program-program ekonomi mereka.
slide 18. 7. Metodologi Ilmu Ekonomi a. Teori Ekonomi Ilmu ekonomi menaruh perhatian besar terhadap kemampuan memberikan penjelasan dan prediksi atas gejala-gejala yang diamati. Misalnya bila harga suatu barang naik, permintaan terhadapnya cenderung menurun. Selalukah demikian? Penjelasan dan prediksi ini berdasarkan teori-teori tertentu. Teori adalah pernyataan atau sekumpulan pernyataan tentu sebabakibat, aksi-reaksi. Daya guna dan validitas sebuah teori diukur dari kemampuan keakuratannya menjelaskan dan memprediksi gejala-gejala yang diamati.
slide 19. b. Model Ekonomi Berdasarkan teori ekonomi, disusun model ekonomi yang merupakan pernyataan formal sebuah teori. Model ekonomi dapat dipresentasikan secara verbal (menggunakan katakata) , diagramatis, dan matematis. Model yang baik tidak harus sulit, yang hanya dimengerti oleh doctor/guru berdasrakan ekonomi. Model yang baik dilihat dari variable yang digunakan. Variabel adalah ukuran yang dinilainya dapat berubah dari waktu ke waktu dan secara observasi keobservasi. Dalam memilih variable-variabel untuk model, ia harus memperhatikan prinsip Ockam Razor, yaitu detaildetail yang tidak relevan sebalinya dikeluarkan dari model. Contoh model ekonomi yang baik adalah : Model Siklus Lingkar Kegiatan ekonomi atau Circular Flow of Economic Activity di bawah Model ini menjelaskan bahwa kesibukan pabrik-pabrik, antrian panjang pekerja dan aktivitas ekonomi di dunia nyata sebenarnya hanya merupakan proses pertukaran sumber daya yang dimiliki masyarakat (ruam tangga dengan yang dimiliki sector perusahaan (dunia usaha). Model ini dikatakan baik, sebab dengan menggunakan unsur-unsur sederhana kita mampu
slide 20. C. Metode Deduaktif dan Idukatif Dunia nyata merupakan titik awal analisis ekonomi. Ada dua metode analisis untuk mengambil kesimpulan tentang dunia nyata, yaitu metode deduktif dan metode induktif. Metode deduktif adalah metode pengambilan kesimpulan untuk halhal khusus berdasarkan kesimpulan yang bersifat umum. Misalnya secara umum disimpulkan bila harga suatu barang meningkat, permintaan terhadapnya menurun. Jadi, bila harga cabe meningkat maka permintaan terhadapnya menurun. Pada awalnya metodologi ilmu ekonomi adalah deduktif. Tetapi dalam perkembangan selanjutnya metode ini tidak mampu lagi menjelaskan fenomenafenomena ekonomi. Misalnya, berdasarkan teorinya Adam Smith (klasik), perekonomian tidak akan pernah mengalami masalah besar dan berlarut-larut, karena ampuhnya mekanisme pasar. Tetapi Depresi Besar (Great Depression) yang melanda perekonomian dunia selama 1929-1933 mengubah kepercayaan itu. Metode deduktif patut dipertanyakan kembali. Sejak saat itu metode induktif (mengambil kesimpulan untuk hal-hal umum dari hal khusus), berkembang. Salah seorang ekonom yang dianggap merintis penggunaan metode induktif adalah John Maynard Keynes, ekonom Inggris yang menjadi bapak ilmu ekonomi makro. Dampak positif dari metode induktif adalah meningkatnya kegiatan penelitian ekonomi, yang telah menghasilkan pemahaman-pemahaman baru dalam ilmu ekonomi , baik mikroekonomi maupun makroekonomi.
slide 21. d. Ceteris Paribus dan Fallacy of Composiotion Model ekonomi merupakan penyederhanaan realitas ekonomi, karena memiliki keterbatasan. Keterbatasan itu tercermin dalam istilah ceteris paribus yang bermakna factor-faktor lain dianggap tetap. Maksudnya, dalam analisis ekonomi (hubungan dua variable) harus disadari bahwa kesimpulan yang ditarik berdasarkan asumsi variable-variabel lain dianggap tidak berubah. Misalnya, ketika menyimpulkan bahwa permintaan terhadap jasa transportasi Bus Antar-Kota akan turun jika harga tiketnya naik, didasarkan pada asumsi bahwa harga tiket jasa transportasi alternative (kereta api) tidak berubah. Sitilah fallacy of composition memiliki pengertian apa yang baik dalam skala kecil belum tentu baik dalam skala besar (keseluruhan). Misalnya hidup hemat sangat baik bagi individu, tetapi jika seluruh individu hidup hemat, maka permintaan agregat rendah dan pertumbuhan ekonomi pun rendah.
slide 22. e. Ekonomi Positif dan Ekonomi Normatif Dalam menjalankan tugas keilmuwannya, ekonom sering membandingkan dunia nyata dengan dunia ideal. Ketika mengamati kondisi nyata, pendekatan yang dilakukan adalah ekonomi positif (positive economics) Pernyataan positif menerangkan tentang halhal yang akan terjadi dalan ekonomi. Oleh karena itu kebenaran pernyataan tersebut dapat dilihat dengan membandingkan isi pernyataan itu dengan peristiwa yang sebenarnya terjadi. Pernyataan : “ Apabila produksi semen turun maka harganya akan naik” adalah contoh pernyataan positif.
slide 23. Ekonomi melihat apa yang terjadi dengan setiap kebijakan ekonomi yang dijalankan. Misalnya , ketika pemerintah memutuskan untuk melindungi industri mobil dalam negeri dengan penepatan tarif yang sangat tinggi, pemberian hak monopoli dan pembebasan pajak, para ekonom dapat melihat dampak positif dan negatifnya terhadap konsumen dalam negeri, penerimaan pemerintah dan efisiensi industri mobil. Dalam membuat analisis tersebut ekonom tidak boleh mengambil sikap memihak. Bila ekonom mulai bertanya, bagaimana yang terbaik atau bagaimana yang seharusnya, maka yang digunakan adalah ekonomi normative (normative economics). Dengan demikian pernyataan normative adalah suatu pandangan subjektif atau suatu value judgement. Pernyataan itu bukan mengemukakan pendapat penbgenai keadaan yang akan terjadi tetapi mengenai apa yang sebaiknya harus terjadi. Pernyataan “Usaha menaikkan kesejahteraan masyarakat harus dilakukan dengan berusaha agar tambahan pendapatan dinikmati secara merata oleh seluruh golongan penduduk “ adalah contoh pernyataan normatif.
slide 24. 8. Ruang Lingkup Ekonomi Dari definisinya, daya aplikasi ilmu ekonomi sangat luas. Di mana ada masalah kelangkaan, di situ ilmu ekonomi dapat diterapkan. Tidak berarti para ekonom harus terlibat di segala bidang. Sebab masalah yang paling menjadi perhatian ekonom adalah apakah memang sudah terjadi alokasi sumber daya yang efisien? Apa indikator-indikatornya? Para ekonom melihat masalah di atas, baik secara
slide 25. a. Teori Ekonomi Mikro Teori ekonomi mikro, sesuai dengan namanya (mikro), dapat diartikan sebagai “ilmu ekonomi kecil”. Berdasarkan pada corak dan ruang lingkup analisisnya, teori ekonomi mikro diartikan sebagai “Bagian dari ilmu ekonomi yang menganalisis mengenai bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian”. Ada beberapa aspek yang dianalisis teori ekonomi mikro, tiga aspek penting di antaranya adalah sebagai berikut :
slide 26. 1) Interaksi di Pasar Barang Dilihat dari pandangan ekonomi mikro, suatu perekonomian merupakan penggabungan dari berbagai jenis pasar barang. Oleh sebab itu untuk mengenal corak kegiatan suatu perekonomian kita antara lain perlu memperhatikan corang operasi suatu pasar. Pasar dalam pengertian ekonomi tidak berwujud secara fisik; pasar merupakan pertemuan natara permintaan (demand) dan penawaran (supply) atau mempertemukan penjual dan pembeli barang.
slide 27. 2) Tingkah Laku Pembeli dan Penjual Dalam analisis ini teori ekonomi mikro bertitik tolak dari dua asumsi. Asumsi pertama : para pembeli dan penjual menjalankan kegiatan ekonomi mereka secara rasional: kedua : para pembeli berusaha memaksimumkan kepuasan yang mungkin dinikmatinya, sedangkan aparat penjual berusaha memaksimumkan keuntunganyang akan diperolehnya dari kendala-kendala yang dimilikinya. Berdasarkan asumsi –asumsi tersebut, teori ekonomi mikro menunjukkan (a) bagaimana seorang pembeli menggunakan sejumlah pendapatan untuk membeli berbagai jenis barang yang dibutuhkannya, dan (b) bagaimana seorang penjual atau produsen menentukan tingkat produksi yang akan dilakukannya.
slide 28. 3) Interaksi di Pasar Faktor Produksi Individu-Individu dalam perekonomian adalah pemilik factor-faktor produksi. Mereka menawarkan faktorfaktor produksi tersebut untuk memperoleh pendapatan. Pendapatan tersebut untuk selanjutnya akan digunakan guna membeli barang dan jasa yang mereka butuhkan. Sebaliknya, penjualan-penjualan membutuhkan faktor-faktor produksi untuk memproduksikan barang dan jasa. Oleh sebab itu mereka akan menjadi pembeli factor –faktor produksi. Interaksi diantara pembeli dan penjual factor-faktor produksi di berbagai pasar factor produksi dan menentukan “harga” suatu factor produksi dan banyaknya jumlah factor produksi tersebut yang akan digunakan. Macam-macam factor produksi dan “harganya” (balas jasa ) adalah tenaga kerja (labor) yang diberikan upah atau gaji (wages/salary), modal (capial) yang diberikan bunga (interest) dan dividen, tanah (land) yang diberikan sewa (rent) dan kewirausahaan (entrepreneurship) yang diberikan laba (profit).
slide 29. b. Teori Ekonomi Makro Sesuai dengan namanya pula, “makro” berarti besar. Dengan demikian teori ekonomi makro menganalisis keseluhan kegiatan perekonomian, bersifat global dan tidak memperhatikan kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh unit-unit kecil dalam perekonomian. Dalam menganalisis mengenai kegiatan pembeli, misalnya, yang dianalisis bukanlah mengenai tingkah laku seorang pembeli, melainkan keseluruhan pembeli yang ada di pasar. Kita juga tidak lagi memperhatikan permintaan dan penawaran terhadap suatu barang (misalnya permintaan terhadap mobil, atau penawaran kopi), melainkan permintaan dan penawaran barang-barang secara keseluruhan (agregat).
slide 30. Ada beberapa aspek yang dianalisis teori ekonomi makro, antara lain adalah sebagai berikut : 1) Penentuan Tingkat Kegiatan Perekonomian Negara Dalam hal ini teori ekonomi makro menganalisis mengenai sampai sejauhmana suatu perekonomian akan menghasilkan barang dan jasa. Tingkat kegiatan perekonomian, yang meliputi : (1) pengeluaran rumah tangga atau konsumsi rumah tangga, (2) pengeluaran pemerintah, (3) pengeluaran perusahaan atau investasi, serta (4) ekspor dan impor. Analisis dalam teori ekonomi makro juga memperhatikan perubahan hargaharga dan pengaruh perubahan jumlah uang beredar terhadap pengeluaran agregat
slide 31. 2) Pengeluaran Agregat Masalah akan timbul bila pengeluaran agregat tidak mencapai tingkat yang ideal. Idealnya, pengeluaran agregat mencapai tingkat yang diperlukan untuk mewujudkan kesempatan kerja penuh (full employment) tanpa menimbulkan inflasi, meskipun dalam praktiknya tujuan ini sulit dicapai.
slide 32. 3) Mengatasi Pengangguran dan Inflasi Perekonomian tidak dapat secara otomatis mengatasi masalah pengangguran dan inflasi. Tindakan pemerintah diperlukan untuk mengatasi kedua masalah itu, yaitu melalui serangkaian kebijakan, berupa kebijakan moneter dan kebijakan fiscal. Kebijakan moneter adalah langkah-langkah pemerintah dalam memengaruhi jumlah uang beredar (money supply) dalam perekonomian atau mengubah suku bunga dengan tujuan untuk mengatasi masalah perekonomian yang dihadapi. Sedangkan kebijakan fiscal adalah langkahlangkah pemerintah mengubah struktur dan jumlah pajak serta pengeluarannya dengan maksud untuk memengaruhi tingkat kegiatan perekonomian.
slide 33. 9. Perkebangan Teori Ekonomi MikroMakro a.Teori Ekonomi Mikro Sebagai Teori Ekonomi Klasik Titik awal perkembangan ilmu ekonomi modern dianggap dimulai pada saat Adam Smith (1723-1790) menerbitkan bukunya yang berjudul An Inguri into the Nature and Cause of The Wealth of Nations, yang kemudian dikenal sebagai Wealth of Nations (1776). Sebab, di dalam buku tersebutlah Smith merintis pemikiran baru tentang analisis ilmu ekonomi dengan melepaskannya dari belenggu teori moral dan teologis. Dalam arti, untuk memecahkan masalah-masalah ekonomi diperlukan dasar-dasar ilmiah sebagaimana halnya para ahli ilmu pengetahuan alam mencoba memahami gejala-gejala alam. Gejala-gejala ekonomi seperti kenaikan harga barang dan pengangguran menunjukkan adanya gangguan keseimbangan system ekonomi. Karenanya, masalah ekonomi akan teratasi jika ekonomi dikembalikan kepada kondisi keseimbangan.
slide 34. Lebih lanjut Adam Smith menyatakan bahwa seperti alam semesta yang berjalan serba teratur, system ekonomi pun akan mampu memulihkan dirinya sendiri (self adjustment), karena ada kekuatan pengatur yang disebut sebagai tangantangan tak terlihat (invisible hands). Dalam bahasa yang sederhana, tangan gaib tersebut adalah mekanisme pasar, yaitu mekanisme alokasi sumber daya ekonomi berlandaskan interaksi kekuatan permintaan dan penawaran. Adam Smith sangat percaya bahwa mekanisme pasar akan menjadi alokasi sumber daya yang efisien, jika pemerintah tidak ikut campur dalam perekonomian. Asumsi-asumsi Klasik mempunyai konsekuensi bahwa proses pertukaran adalah satu-satunya cara untuk saling berinteraksi. Akibatnya fokus pembahasan Klasik adalah analisis perilaku individu (produsen dan konsumen) dalam rangka mencapai keseimbangan. Sebab jika seriap individu dalam perekonomian telah mencapai keseimbangan, maka perekonomian secara total mencapai keseimbangan. Itulah sebabnya Teori Klasik dengan teori ekonomi mikro. Karena permintaan relative tidak terlihat berdasarkan hukum Say, maka masalah sentral perekonomian adalah penawaran, baik penawaran input maupun output. Karena itulah juga makro ekonomi klasik dikenal sebagai ilmu ekonomi yang sangat menekankan penawaran (supply side economics).
slide 35. b. Revolusi Keynes : Lahirnya Teori Ekonomi Makro Sebelum terjadinya kelesuan perekonomian dunia tahun 1929-1933 dikenal sebagai Depresi Besar (Great Depression), ilmu ekonomi mengenal dikotomi MikroMakro. Fokus pembahasan ilmu ekonomi masa sebelum Depresi Besar adalah perilaku individu dalam rangka mencapai keseimbanga. Untuk analisis keseimbangan umum, digunakan model Walras (Walrasion economics). Dengan model-model tersebut, para ekonom berkeyakinan bahwa masa dalam perekonomian akan gemilang. Dalam jangka panjang setiap pelaku ekonomi yang terlibat dalam proses pertukaran lewat mekanisme pasar telah memperoleh keuntungan. Posisi keseimbangan masing-masing individu makin membaik yang mengakibatkan masyarakat dalam perekonomian makin makmur dan adil. Kemakmuran muncul karena makin tingginya produktivitas manusia. Sedangkan produ
Slide 2. PENDAHULUAN a) Pengertian Ilmu Ekonomi a. Kelangkaan (Scarcity) Keterbatasan kita menyebabkan banyak hal terasa langka (scarce). Kelangkaan mencakup kuantitas, kualitas, tempat dan waktu. Sesuatu tidak akan langka kalau jumlah (kuantitas) yang tersedia sesuai dengan kebutuhan, berkualitas baik, tersedia dimana saja (di setiap tempat) dan kapan saja (waktu) dibutuhkan.
slide 3. b. Pilihan-pilihan (Choices) Dalam setiap masyarakat selalu didapati bahwa kebutuhan manusia tidak
terbatas banyaknya. Manusia tidak pernah merasa puas atas apa yang telah mereka peroleh dan mereka capai. Apabila keinginan sebelumnya sudah terpenuhi, maka keinginan sebelumnya sudah terpenuhi, maka keingingnkeinginan yang lain akan muncul. Terbatasnya sumber daya tersedia dibandingkan kebutuhan/keinginan menyebabkan manusia harus menentukan pilihan-pilihan yang bersifat individu maupun kolektif. Pilihan yang bersifat individu, misalnya, baju apa yang akan dipakai hari ini. Pilihan kolektif, misalnya, ke mana kita piknik hari Sabtu nanti. Ada juga pilihan-pilihan yang sangat kompleks (sulit). Misalnya, mana yang kita dahulukan, sekolah yang tinggi atau cepat-cepat bekerja.
slide 4. c. Biaya Kesempatan (Opportunity Cost) Ilmu ekonomi memandang manusia sebagai makhluk rasional. Pilihan yang dibuatnya berdasarkan pertimbangan untung rugi, dengan membandingkan biaya harus dikeluarkan dan hasil yang akan diperoleh. Biaya yang dimaksud dalam konsep ilmu ekonomi (economic cost) berbeda dengan konsep biaya akuntansi (accounting cost) Bagi seorang akuntan, biaya adalah total uang yang dikeluarkan untuk memperoleh atau menghasilkan sesuatu. Misalnya, Nona Lia berbisnis jual beli mobil bekas. Di awal tahun, ia membeli sebuah mobil bekas dengan harga Rp. 70 juta. Mobil itu diperbaiki dengan biya Rp. 10 juta. Maka total harga perolehan mobil menurut konsep akuntansi adalah Rp. 80 juta. Di akhir tahun mobil itu terjual seharga Rp. 92 juta. Nona Lia untung Rp. 12 juta. Benarkan demikian?
slide 5.1. Ekonomi melihat dari sudut pandang yang lebih luas, yaitu alternative penggunaan uang sebesar Rp. 80 juta, jika digunakan untuk membeli mobil bekas. Alternatif yang paling umum adalah menyimpannya dalam deposito berjangka. Jika bunga deposito 20% per tahun, di akhir tahun uang Nona Lia menjadi Rp. 96 juta. Jadi walau secara akuntansi Nona Lia untung Rp. 12 juta, secara ekonomu rugi Rp. 4 juta. Sebab mendepositokan uangnya, dia memperoleh Rp 4 juta lebih banyak disbanding jual beli mobil bekas. Konsep yang dijelaskan pada paragraf di atas adalah biaya kesempatan (opportunity cost), yaitu kesempatan (untuk memperoleh sesuatu) yang hilang karena kita telah memilih alternative lain. Sampai di sini ilmu ekonomi sudah mulai dapat didefinisikan. Kita dapat merumuskannya sebagai ilmu Memilih (study of Choice), karena mempelajari perilaku manusia dalam menentukan pilihannya. Definisi yang lebih rinci misalnya : ilmu ekonomi mempelajari perilaku individu dan masyarakat dalam menentukan pilihan untuk menggunakan sumber daya yang langka (dengan dan tanpa uang), dalam upaya meningkatkan kualitas hidupnya.
slide 6. 2. Masalah-masalah Ekonomi Dari definisi di atas, masalah ekonomi adalah masalah pilihan alokasi sumber daya yang langka. Ilmu ekonomi akan senantiasa bermanfaat, selama masalah yang langka. Ilmu ekonomi akan senantiasa bermanfaat, selama masalah yang dihadapi adalah alokasi sumber daya yang langka. Sumber daya tidak langka tidak perlu dibicarakan dalam ilmu ekonomi. Udara segar di pedesaan, seperti dicontohkan tadi, tidak perlu dibicarakan dalam ilmu ekonomi. Udara segar belum menjadi barang ekonomi (economic goods), sebab untuk memperolehnya tidak dibutuhkan pengorbanan (biaya). Udara segar di pedesaan adalah barang bebas (free goods). Sebaliknya udara segar di kota-kota industri di Jepang telah menjadi barang ekonomi. Udara segar sudah langka, sehingga untuk memperolehnya dibutuhkan pengorbanan. Pada saat itulah udara segar relevan dibicarakan dalam ilmu ekonomi.
slide 7. a. Barang Apa Yang Harus Diproduksi dan Berapa Banyak ? Produksi berupa barang dan jasa adalah hasil transformasi berbagai factor produksi. Barang dan jasa memberikan kegunaan/manfaat bagi pemakai/konsumen. Pertanyaan barang apa yang harus diproduksi bermakna barang apa yang harus disediakan? Berapa banyak agar kesejahteraan masyarakat meningkat?
slide 8. b. Bagaimana Cara Memproduksinya Setelah memutuskan barang dan jasa apa saja yang harus diproduksi, pertanyaan berikut adalah, “ Bagaimana cara memproduksinya?” Metode dan teknologi apa yang digunakan dalam proses produksi? Ilmu ekonomo memandang teknologi sebagai factor penting dalam proses produksu. Namun manfaat teknologi sebagai factor penting dalam proses produksi. Namun manfaat teknologi tidak ditentukan oleh tingkat kecanggihan. Teknologi tinggi bukan satu-satunya pilihan. Sebab banyak factor yang harus dipertimbangkan, seperti skala produksi kemampuan manajemen, iklim.
slide 9. C. Untuk Siapa Barang dan Jasa Diproduksi ? Pertanyaan ini berdimensi keadilan dan pemerataan. Sebab apa gunanya produksi melimpah karena menggunakan teknologi tinggi, berskala besar dan efisien, bila hanya dinikmati segelintir anggota masyarakat saja? Keputusan untuk siapa barang dan jasa diproduksi berkaitan erat dengan konsep keadilan masyarakt bersangkutan. Bagi masyarakat efaliter, keadilan berarti setiap individu memperoleh jumlah yang sama. Sedangkan masyarakat utilitarian tidak terlalu mementingkan keadilan dalam jumlah. Jumlahnya silakan berbeda, yang penting apakah sesuai dengan kebutuhan atau tidak.
slide 10. 3. Barang dan Jasa Barang adalah benda-benda yang berwujud, yang digunakan masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya atau untuk menghasilkan benda lain yang akan memenuhi kebutuhan masyarakat. Contoh barang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat adalah beras, minuman, buku. Sedangkan contoh barang yang akan digunakan untuk menghasilkan barang alain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat adalah mesin-mesin, peralatan, bangunan pabrik. Barang-barang tersebut merupakan contoh barang berwujud. Di samping itu ada pula barang yang tak berwujud, seperti udara dan sinar matahari. Jasa tidak dapat digolongkan sebagai suatu barang, karena tidak berwujud, ttepai dapat memberikan kepuasan dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Contoh jasa ialah jasa perbankan, jasa bengkel, jasa dokter, dan pengajaran yang diberikan oleh guru.
slide 11. 4. Barang Ekonomi dan Barang Bebas Barang ekonomi (economic good) adalah barang yang mempunyai kegunaan dan langka, yaitu jumlah yang tersedia lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah yang dibutuhkan masyarakat. Dan oleh karena itu barang ekonomi mempunyai harga. Dalam terminology ekonomi, kita menggunakan istilah langka, bukan sedikit, sebab perkataan sedikit itu relative. Jumlah 100 dapat kita katakana banyak, karena yang dibutuhkan hanya 40, sementara itu jumlah 100.000 termasuk sedikit bila dibandingkan kebutuhan masyarakat sebanyak 250.000. Produksi barang ekonomi membutuhkan sumber dalam ekonomi yang terbatas jumlahnya, oleh karena itu tidak dapat diperoleh atau diproduksi dalam jumlah yang tidak terbatas. Dengan demikian, barang ekonomi adalah barang yang terbatas jumlahnya (langka) dan memerlukan pengorbanan untuk memperolehnya.
slide 12. 5. Barang Akhir, Barang Modal, dan Barang Antar Barang akhir (final good) adalah barang yang dihasilkan oleh beberapa kegiatan ekonomi dan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Barang akhir dapat dibedakan ke dalam dua golongan, yaitu : a. Barang tahan lama (durable good), misalnya mobil, televise, almari perabot rumah tanggal. b. Barangtidak tahan lama (non durable good). Misalnya dihasilkan segar buahbuahan sayur-sayuran.
slide 13. Barang model (capital good). Sebagian barang dihasilkan bukan untuk memenuhi langsung kebutuhan konsumen, melainkan digunakan untuk menghasilkan barang-barang lain. Contohnya adalah mesin-mesin traktor bangunan pabrik. Barang antara (intermediate good). Barang-barang yang belum menjadi barang akhir dan masih akan diproses lagi sebelum dapat digunakan oleh konsumen dinamakan barang antara. Contohnya adalah besi, baja, tekstil.
slide 14. 6. Mengapa Belajar Ilmu Ekonomi? Mengapa belajar Ilmu Ekonomi? Pertanyaan ini layak dan memang harus dilontarkan. Case dan Fair (1996) memberikan pandangan tentang beberapa manfaat dari studi ekonomi sebagai berikut : a. Memperbaiki cara berpikir yang membantu dalam pengambilan keputusan Harta yang sangat berharga dalam diri manusia adalah pikiran. Dengan pikiran kita mampu menganalisis, menilai benar-salah, baik-buruk dan menentukan pilihan. Kemampuan ini memungkinkan manusia mempertahankan keberadaanya di bumi. Kemampuan itu pula yang memungkinkan manusia terus-menerus meningkatkan kualitas hidupnya. Metode-metode, teknik berpikir dalkam ilmu ekonomi akan meningkatkan kemampuan berpikir dan mengambil keputusan.
slide 15. b. Membantu memahami masyarkat Sebagai makhluk sosial, manusia tidak dapat hidup tanpa orang lain. Kita tidak pernah berhenti berinteraksi. Menurut ilmu ekonomi interaksi manusia terjadi lewat pertukaran (pasar). Sejarah ekonomi mengajarkan bahwa melalui pertukaran (pasar). Sejarah ekonomi mengajarkan bahwa melalui pertukaran itu manusia berupaya mengatasi kelangkaan, selanjutnya mengembangkan teknologi dan system kemasyarakatan. Berdasarkan ini kita dapat memahami terjadinya Revolusi Industri di Inggris. Revolusi Politik di Perancis dan peristiwa-peristiwa bersejarah lainnya.
slide 16. c. Membantu memahami masalah-masalah internasional (global) Kelangkaan yang dihadapi terjadi pada setiap tingkat hidup, mulai dari individu, keluarga, masyarakat desa, kota, Negara dan internasional. Di tingkat internasional, interaksi antarindividu secara langsung demi kepentingan pribadi, jarang terjadi. Individu-individu yang berinteraksi lebih mewakili kepentingan-kepentingan kelompok (Negara/perusahaan). Yang mereka lakukan meskipun tampaknya baik bagi kelompok/Negara lain, sebenarnya lebih mempertimbangkan kepentingan kelompok/Negara mereka. Dengan belajar ilmu ekonomi, kita dapat mengerti lebih pasti dan dalam, mengapa pada saat Negara-negara Asia Timur (Indonesia) mengalami krisis ekonomi tahun 1998, Negaranegara maju (Eropa Barat, Amerika Serikat dan Jepang) mau member bantuan melalui Dana Moneter Internasional (IMF) dan atau Bank Dunia (World Bank).
slide 17. d. Bermanfaat dalam membandun masyarakt demokrasi Cita-cita terbentuknya masyarakat demokrasi bukan monopoli politisi saja. Ekonomi pun mempunyai cita-cita yang sama seperti disampaikan oleh Kenneth Arrow. Ekonomi memandang demokrat sangat penting dalam rangka memperbaiki proses alokasi sumber di karenakan lebih mencerminkan aspirasi masyarakat kebanyakan. Tidak heran bila dimasyarakat maju, para calon pemimpin harus mampu menjabarkan program-program ekonomi mereka.
slide 18. 7. Metodologi Ilmu Ekonomi a. Teori Ekonomi Ilmu ekonomi menaruh perhatian besar terhadap kemampuan memberikan penjelasan dan prediksi atas gejala-gejala yang diamati. Misalnya bila harga suatu barang naik, permintaan terhadapnya cenderung menurun. Selalukah demikian? Penjelasan dan prediksi ini berdasarkan teori-teori tertentu. Teori adalah pernyataan atau sekumpulan pernyataan tentu sebabakibat, aksi-reaksi. Daya guna dan validitas sebuah teori diukur dari kemampuan keakuratannya menjelaskan dan memprediksi gejala-gejala yang diamati.
slide 19. b. Model Ekonomi Berdasarkan teori ekonomi, disusun model ekonomi yang merupakan pernyataan formal sebuah teori. Model ekonomi dapat dipresentasikan secara verbal (menggunakan katakata) , diagramatis, dan matematis. Model yang baik tidak harus sulit, yang hanya dimengerti oleh doctor/guru berdasrakan ekonomi. Model yang baik dilihat dari variable yang digunakan. Variabel adalah ukuran yang dinilainya dapat berubah dari waktu ke waktu dan secara observasi keobservasi. Dalam memilih variable-variabel untuk model, ia harus memperhatikan prinsip Ockam Razor, yaitu detaildetail yang tidak relevan sebalinya dikeluarkan dari model. Contoh model ekonomi yang baik adalah : Model Siklus Lingkar Kegiatan ekonomi atau Circular Flow of Economic Activity di bawah Model ini menjelaskan bahwa kesibukan pabrik-pabrik, antrian panjang pekerja dan aktivitas ekonomi di dunia nyata sebenarnya hanya merupakan proses pertukaran sumber daya yang dimiliki masyarakat (ruam tangga dengan yang dimiliki sector perusahaan (dunia usaha). Model ini dikatakan baik, sebab dengan menggunakan unsur-unsur sederhana kita mampu
slide 20. C. Metode Deduaktif dan Idukatif Dunia nyata merupakan titik awal analisis ekonomi. Ada dua metode analisis untuk mengambil kesimpulan tentang dunia nyata, yaitu metode deduktif dan metode induktif. Metode deduktif adalah metode pengambilan kesimpulan untuk halhal khusus berdasarkan kesimpulan yang bersifat umum. Misalnya secara umum disimpulkan bila harga suatu barang meningkat, permintaan terhadapnya menurun. Jadi, bila harga cabe meningkat maka permintaan terhadapnya menurun. Pada awalnya metodologi ilmu ekonomi adalah deduktif. Tetapi dalam perkembangan selanjutnya metode ini tidak mampu lagi menjelaskan fenomenafenomena ekonomi. Misalnya, berdasarkan teorinya Adam Smith (klasik), perekonomian tidak akan pernah mengalami masalah besar dan berlarut-larut, karena ampuhnya mekanisme pasar. Tetapi Depresi Besar (Great Depression) yang melanda perekonomian dunia selama 1929-1933 mengubah kepercayaan itu. Metode deduktif patut dipertanyakan kembali. Sejak saat itu metode induktif (mengambil kesimpulan untuk hal-hal umum dari hal khusus), berkembang. Salah seorang ekonom yang dianggap merintis penggunaan metode induktif adalah John Maynard Keynes, ekonom Inggris yang menjadi bapak ilmu ekonomi makro. Dampak positif dari metode induktif adalah meningkatnya kegiatan penelitian ekonomi, yang telah menghasilkan pemahaman-pemahaman baru dalam ilmu ekonomi , baik mikroekonomi maupun makroekonomi.
slide 21. d. Ceteris Paribus dan Fallacy of Composiotion Model ekonomi merupakan penyederhanaan realitas ekonomi, karena memiliki keterbatasan. Keterbatasan itu tercermin dalam istilah ceteris paribus yang bermakna factor-faktor lain dianggap tetap. Maksudnya, dalam analisis ekonomi (hubungan dua variable) harus disadari bahwa kesimpulan yang ditarik berdasarkan asumsi variable-variabel lain dianggap tidak berubah. Misalnya, ketika menyimpulkan bahwa permintaan terhadap jasa transportasi Bus Antar-Kota akan turun jika harga tiketnya naik, didasarkan pada asumsi bahwa harga tiket jasa transportasi alternative (kereta api) tidak berubah. Sitilah fallacy of composition memiliki pengertian apa yang baik dalam skala kecil belum tentu baik dalam skala besar (keseluruhan). Misalnya hidup hemat sangat baik bagi individu, tetapi jika seluruh individu hidup hemat, maka permintaan agregat rendah dan pertumbuhan ekonomi pun rendah.
slide 22. e. Ekonomi Positif dan Ekonomi Normatif Dalam menjalankan tugas keilmuwannya, ekonom sering membandingkan dunia nyata dengan dunia ideal. Ketika mengamati kondisi nyata, pendekatan yang dilakukan adalah ekonomi positif (positive economics) Pernyataan positif menerangkan tentang halhal yang akan terjadi dalan ekonomi. Oleh karena itu kebenaran pernyataan tersebut dapat dilihat dengan membandingkan isi pernyataan itu dengan peristiwa yang sebenarnya terjadi. Pernyataan : “ Apabila produksi semen turun maka harganya akan naik” adalah contoh pernyataan positif.
slide 23. Ekonomi melihat apa yang terjadi dengan setiap kebijakan ekonomi yang dijalankan. Misalnya , ketika pemerintah memutuskan untuk melindungi industri mobil dalam negeri dengan penepatan tarif yang sangat tinggi, pemberian hak monopoli dan pembebasan pajak, para ekonom dapat melihat dampak positif dan negatifnya terhadap konsumen dalam negeri, penerimaan pemerintah dan efisiensi industri mobil. Dalam membuat analisis tersebut ekonom tidak boleh mengambil sikap memihak. Bila ekonom mulai bertanya, bagaimana yang terbaik atau bagaimana yang seharusnya, maka yang digunakan adalah ekonomi normative (normative economics). Dengan demikian pernyataan normative adalah suatu pandangan subjektif atau suatu value judgement. Pernyataan itu bukan mengemukakan pendapat penbgenai keadaan yang akan terjadi tetapi mengenai apa yang sebaiknya harus terjadi. Pernyataan “Usaha menaikkan kesejahteraan masyarakat harus dilakukan dengan berusaha agar tambahan pendapatan dinikmati secara merata oleh seluruh golongan penduduk “ adalah contoh pernyataan normatif.
slide 24. 8. Ruang Lingkup Ekonomi Dari definisinya, daya aplikasi ilmu ekonomi sangat luas. Di mana ada masalah kelangkaan, di situ ilmu ekonomi dapat diterapkan. Tidak berarti para ekonom harus terlibat di segala bidang. Sebab masalah yang paling menjadi perhatian ekonom adalah apakah memang sudah terjadi alokasi sumber daya yang efisien? Apa indikator-indikatornya? Para ekonom melihat masalah di atas, baik secara
slide 25. a. Teori Ekonomi Mikro Teori ekonomi mikro, sesuai dengan namanya (mikro), dapat diartikan sebagai “ilmu ekonomi kecil”. Berdasarkan pada corak dan ruang lingkup analisisnya, teori ekonomi mikro diartikan sebagai “Bagian dari ilmu ekonomi yang menganalisis mengenai bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian”. Ada beberapa aspek yang dianalisis teori ekonomi mikro, tiga aspek penting di antaranya adalah sebagai berikut :
slide 26. 1) Interaksi di Pasar Barang Dilihat dari pandangan ekonomi mikro, suatu perekonomian merupakan penggabungan dari berbagai jenis pasar barang. Oleh sebab itu untuk mengenal corak kegiatan suatu perekonomian kita antara lain perlu memperhatikan corang operasi suatu pasar. Pasar dalam pengertian ekonomi tidak berwujud secara fisik; pasar merupakan pertemuan natara permintaan (demand) dan penawaran (supply) atau mempertemukan penjual dan pembeli barang.
slide 27. 2) Tingkah Laku Pembeli dan Penjual Dalam analisis ini teori ekonomi mikro bertitik tolak dari dua asumsi. Asumsi pertama : para pembeli dan penjual menjalankan kegiatan ekonomi mereka secara rasional: kedua : para pembeli berusaha memaksimumkan kepuasan yang mungkin dinikmatinya, sedangkan aparat penjual berusaha memaksimumkan keuntunganyang akan diperolehnya dari kendala-kendala yang dimilikinya. Berdasarkan asumsi –asumsi tersebut, teori ekonomi mikro menunjukkan (a) bagaimana seorang pembeli menggunakan sejumlah pendapatan untuk membeli berbagai jenis barang yang dibutuhkannya, dan (b) bagaimana seorang penjual atau produsen menentukan tingkat produksi yang akan dilakukannya.
slide 28. 3) Interaksi di Pasar Faktor Produksi Individu-Individu dalam perekonomian adalah pemilik factor-faktor produksi. Mereka menawarkan faktorfaktor produksi tersebut untuk memperoleh pendapatan. Pendapatan tersebut untuk selanjutnya akan digunakan guna membeli barang dan jasa yang mereka butuhkan. Sebaliknya, penjualan-penjualan membutuhkan faktor-faktor produksi untuk memproduksikan barang dan jasa. Oleh sebab itu mereka akan menjadi pembeli factor –faktor produksi. Interaksi diantara pembeli dan penjual factor-faktor produksi di berbagai pasar factor produksi dan menentukan “harga” suatu factor produksi dan banyaknya jumlah factor produksi tersebut yang akan digunakan. Macam-macam factor produksi dan “harganya” (balas jasa ) adalah tenaga kerja (labor) yang diberikan upah atau gaji (wages/salary), modal (capial) yang diberikan bunga (interest) dan dividen, tanah (land) yang diberikan sewa (rent) dan kewirausahaan (entrepreneurship) yang diberikan laba (profit).
slide 29. b. Teori Ekonomi Makro Sesuai dengan namanya pula, “makro” berarti besar. Dengan demikian teori ekonomi makro menganalisis keseluhan kegiatan perekonomian, bersifat global dan tidak memperhatikan kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh unit-unit kecil dalam perekonomian. Dalam menganalisis mengenai kegiatan pembeli, misalnya, yang dianalisis bukanlah mengenai tingkah laku seorang pembeli, melainkan keseluruhan pembeli yang ada di pasar. Kita juga tidak lagi memperhatikan permintaan dan penawaran terhadap suatu barang (misalnya permintaan terhadap mobil, atau penawaran kopi), melainkan permintaan dan penawaran barang-barang secara keseluruhan (agregat).
slide 30. Ada beberapa aspek yang dianalisis teori ekonomi makro, antara lain adalah sebagai berikut : 1) Penentuan Tingkat Kegiatan Perekonomian Negara Dalam hal ini teori ekonomi makro menganalisis mengenai sampai sejauhmana suatu perekonomian akan menghasilkan barang dan jasa. Tingkat kegiatan perekonomian, yang meliputi : (1) pengeluaran rumah tangga atau konsumsi rumah tangga, (2) pengeluaran pemerintah, (3) pengeluaran perusahaan atau investasi, serta (4) ekspor dan impor. Analisis dalam teori ekonomi makro juga memperhatikan perubahan hargaharga dan pengaruh perubahan jumlah uang beredar terhadap pengeluaran agregat
slide 31. 2) Pengeluaran Agregat Masalah akan timbul bila pengeluaran agregat tidak mencapai tingkat yang ideal. Idealnya, pengeluaran agregat mencapai tingkat yang diperlukan untuk mewujudkan kesempatan kerja penuh (full employment) tanpa menimbulkan inflasi, meskipun dalam praktiknya tujuan ini sulit dicapai.
slide 32. 3) Mengatasi Pengangguran dan Inflasi Perekonomian tidak dapat secara otomatis mengatasi masalah pengangguran dan inflasi. Tindakan pemerintah diperlukan untuk mengatasi kedua masalah itu, yaitu melalui serangkaian kebijakan, berupa kebijakan moneter dan kebijakan fiscal. Kebijakan moneter adalah langkah-langkah pemerintah dalam memengaruhi jumlah uang beredar (money supply) dalam perekonomian atau mengubah suku bunga dengan tujuan untuk mengatasi masalah perekonomian yang dihadapi. Sedangkan kebijakan fiscal adalah langkahlangkah pemerintah mengubah struktur dan jumlah pajak serta pengeluarannya dengan maksud untuk memengaruhi tingkat kegiatan perekonomian.
slide 33. 9. Perkebangan Teori Ekonomi MikroMakro a.Teori Ekonomi Mikro Sebagai Teori Ekonomi Klasik Titik awal perkembangan ilmu ekonomi modern dianggap dimulai pada saat Adam Smith (1723-1790) menerbitkan bukunya yang berjudul An Inguri into the Nature and Cause of The Wealth of Nations, yang kemudian dikenal sebagai Wealth of Nations (1776). Sebab, di dalam buku tersebutlah Smith merintis pemikiran baru tentang analisis ilmu ekonomi dengan melepaskannya dari belenggu teori moral dan teologis. Dalam arti, untuk memecahkan masalah-masalah ekonomi diperlukan dasar-dasar ilmiah sebagaimana halnya para ahli ilmu pengetahuan alam mencoba memahami gejala-gejala alam. Gejala-gejala ekonomi seperti kenaikan harga barang dan pengangguran menunjukkan adanya gangguan keseimbangan system ekonomi. Karenanya, masalah ekonomi akan teratasi jika ekonomi dikembalikan kepada kondisi keseimbangan.
slide 34. Lebih lanjut Adam Smith menyatakan bahwa seperti alam semesta yang berjalan serba teratur, system ekonomi pun akan mampu memulihkan dirinya sendiri (self adjustment), karena ada kekuatan pengatur yang disebut sebagai tangantangan tak terlihat (invisible hands). Dalam bahasa yang sederhana, tangan gaib tersebut adalah mekanisme pasar, yaitu mekanisme alokasi sumber daya ekonomi berlandaskan interaksi kekuatan permintaan dan penawaran. Adam Smith sangat percaya bahwa mekanisme pasar akan menjadi alokasi sumber daya yang efisien, jika pemerintah tidak ikut campur dalam perekonomian. Asumsi-asumsi Klasik mempunyai konsekuensi bahwa proses pertukaran adalah satu-satunya cara untuk saling berinteraksi. Akibatnya fokus pembahasan Klasik adalah analisis perilaku individu (produsen dan konsumen) dalam rangka mencapai keseimbangan. Sebab jika seriap individu dalam perekonomian telah mencapai keseimbangan, maka perekonomian secara total mencapai keseimbangan. Itulah sebabnya Teori Klasik dengan teori ekonomi mikro. Karena permintaan relative tidak terlihat berdasarkan hukum Say, maka masalah sentral perekonomian adalah penawaran, baik penawaran input maupun output. Karena itulah juga makro ekonomi klasik dikenal sebagai ilmu ekonomi yang sangat menekankan penawaran (supply side economics).
slide 35. b. Revolusi Keynes : Lahirnya Teori Ekonomi Makro Sebelum terjadinya kelesuan perekonomian dunia tahun 1929-1933 dikenal sebagai Depresi Besar (Great Depression), ilmu ekonomi mengenal dikotomi MikroMakro. Fokus pembahasan ilmu ekonomi masa sebelum Depresi Besar adalah perilaku individu dalam rangka mencapai keseimbanga. Untuk analisis keseimbangan umum, digunakan model Walras (Walrasion economics). Dengan model-model tersebut, para ekonom berkeyakinan bahwa masa dalam perekonomian akan gemilang. Dalam jangka panjang setiap pelaku ekonomi yang terlibat dalam proses pertukaran lewat mekanisme pasar telah memperoleh keuntungan. Posisi keseimbangan masing-masing individu makin membaik yang mengakibatkan masyarakat dalam perekonomian makin makmur dan adil. Kemakmuran muncul karena makin tingginya produktivitas manusia. Sedangkan produ