Hari Ayah Dan Sejarahnya
Ternyata Hari Ayah sudah diperingati sejak ratusan tahun yang lalu, tepatnya tahun 1910 di Amerika. Sejarah ini bermula dari seorang anak perempuan bernama Sonora Smart Dodd yang hanya tinggal bersama dengan Ayahnya yang membesarkannya sejak kecil dikarenakan ibunya yang telah meninggal dunia. Semenjak kecil, Smart Dodd bersama dengan kelima saudaranya dibesarkan seorang diri oleh sang Ayah.
Tepat pada perayaan Hari Ibu tanggal 22
Desember 1909 saat khotbah Hari Ibu dikumandangkan di Gereja yang
merupakan tempat ibadah Smart Dodd, tiba-tiba ia mengingat tentang jerih
payah ayahnya yang telah membesarkannya bersama dengan kakak-adiknya.
Hal tersebut mendorong Dodd untuk memberi ide kepada gereja – gereja
lokal untuk juga memperingati Hari Ayah. Akhirnya, Hari Ayah pun
dicetuskan meskipun secara tidak resmi dan hanya merupakan peringatan
tentang penghargaan terhadap seorang laki-laki yang menjalankan tanggung
jawabnya sebagai kepala keluarga. Hari resmi yang diakui pemerintah di
Amerika sendiri, baru diakui pada tahun 1972 ketika masa Presiden
Richard Nixon menjabat.
Kenyataan Unik Tentang Hari Ayah
Terdapat sedikit keunikan pada
negara-negara yang memperingati Hari Ayah dimana pada umumnya seorang
Ayah (atau kepala keluarga) lebih bisa menikmati kebebasan, ketenangan
dan kedamaian pada Hari Ayah dibandingkan seorang Ibu ketika
memperingati Hari ibu! Mengapa demikian?
Salah satu alasannya adalah pada Hari
Ibu, para wanita rumah tangga umumnya berharap agar pada hari tersebut
mereka dapat ‘merdeka’ dari pekerjaan – pekerjaan seperti: memasak,
mengurus rumah, dan pekerjaan rumah lainnya yang kerap menjadi tanggung
jawab mereka. Namun pada kenyataannya justru tidak seperti itu. Hal
tersebut diungkapkan oleh pakar peneliti fenomena Hari Ayah dari Universitas Massachusetts, Nicole Gilbert Cote.
Kendati demikian, banyak pria yang juga
tidak sependapat dengan pendapat Dr. Nicole tersebut karena dari hasil
penelitian menggunakan 350 kepala keluarga, mereka mengungkapkan bahwa
peran seorang laki-laki dan wanita untuk kebutuhan dalam rumah sudah
hampir sama. Artinya, pekerjaan – pekerjaan seperti menyapu, mencuci
piring, merawat bayi dsb, bukanlah suatu pekerjaan yang ‘melulu’
dilakukan oleh kaum Ibu, seperti halnya kebijakan dalam keluarga yang
berlaku pada zaman dahulu.
Sebagai negara yang tak memperingati
Hari Ayah, bukan berarti anda tak bisa mengungkapkan rasa terima kasih
dan penghargaan anda terhadap Ayah anda. Di Eropa dan negara – negara
yang memperingatinya, umumnya memberikan secara simbolis berupa kartu
ucapan yang banyak dijual di toko-toko buku, supermarket ketika hari
peringatan sudah dekat. Oleh karena sulitnya kartu tersebut ditemui di
negara kita, setidaknya anda tetap dapat mengupayakan sesuatu untuk Ayah
anda, misalnya dengan mendownload desain kartu ucapan Hari Ayah yang
bisa anda temukan di internet, lalu mencetaknya dengan bahan yang agak
tebal, bubuhkan tanda tangan dan ucapan terima kasih, dsb.
Percayalah bahwa Ayah anda akan merasa
bahagia dan terkejut karenanya. Karena -mungkin- mereka sendiripun
bahkan tidak mengetahui sedikitpun tentang adanya hari yang membuat
seorang laki – laki terutama Ayah merasa spesial.
Puisi Untuk Ayah
Ayah adalah sosok yang tidak kalah penting dari ibu, meskipun kadang-kadang keberadaannya terkalahkan oleh keberadaan ibu. Jika ibu adalah hati dan jiwa sebuah keluarga, maka ayah adalah tubuh yang akan selalu memberikan perlindungan untuk seluruh anggota keluarga terutama anak tercintanya. Seorang ayah memang identik dengan sosok pelindung dan penjaga keutuhan keluarganya. Di Indonesia sendiri tidak seperti negara-negara lain, tidak ada satu hari-pun yang didedikasikan untuk mengenang jasa-jasa ayah. Tetapi hal tersebut tentunya tidak dijadikan sebagai penghalang untuk tetap menghargai jasa ayah. Salah satu cara yang dapat kita lakukan untuk menghargai jasa ayah adalah dengan memberikan hadiah untuk ayah tersayang, bisa berupa barang-barang favoritnya ataupun Puisi.
Di bawah ini ada beberapa Kumpulan Puisi Untuk Ayah yang dibuat khusus untuk mengenang kebaikan-kebaikan seluruh ayah di muka bumi ini, walaupun bukan saya sendiri yang membuat puisinya akan tetapi saya hanya bisa menghargai dan mengigat jasa beliau selamanya. silahkan disimak :
GETAR MALAM RINDUKU
Oleh Eko Putra Ngudiraharjo
Ingin ku gali gundukan itu
Dan mencabut papan nama setiap dukaku
Biarlah nafasku memeluk tentangmu
Puisi-puisi gelap menimangku
Sajak berairmata merangkulku
Dan merambatkan tiap ratap disekitar gelap
Seolah kau utus jangkrik untuk memejamkan lelahku
Nyanyi cerita tentang dahaga merindu
Seolah kau titipkan restumu
Lewat dingin malam menyuap
Mantra-mantra penghapus basah tatapku
Tiap dendang lantun macapat mengiring sendu
Seperti suara hati yang tersampaikan padaku
Bahkan suara gitar berbeda saat anganku
Menuju kenangmu
Getar yang mencakar, melahirkan syair bak
pujangga berlagu
Ini untukmu, itu buatmu, dan doa sebagai bhaktiku
Miss u bapak ngudi raharjo.
KERINDUAN
Oleh Niki Ayu Anggini
Ayah dimana engkau berada
disini aku merindukanmu
menginginkan untuk berjumpa
merindukan akan belaianmu
Kasih sayangmu selalu ku rindu
engkau selalu hadir dimimpi
mimpi yang begitu nyata bagiku
menginginkan engkau untuk kembali
Aku selalu mengharapkan engkau hadir
menemani aku setiap hari
menemani masa pertumbuhanku ini
Aku tumbuuh menjadi besar
tanpa engkau disisiku
tanpa engkau yang menemani hari-hariku
Puisi-puisi di atas di buat khusus untuk ayah, dan saya membuat blog ini khusus mempringati hari ayah nasional pada tanggal 12 november 2014 di indonesia. Semoga jasa beliau tidak pernah di lupakan dan semoga ayah tetap kuat serta sehat selalu.
Sumber: http://www.lokerpuisi.web.id/2014/01/puisi-ayah.html
Sumber: http://artikelbahasaindonesia.org/artikel-pendidikan/tentang-hari-ayah-dan-sejarahnya/