Friday, November 28, 2014

Rumus BAHAGIA


rumus bahagia
Berbagi
Berbagi dapat mengembangkan sikap kasih sayang, empati, inisiatif, kepekaan, dan rasa terhubung dengan semua orang dan semua hal. Rasa berharga saat orang merasa tertolong oleh tindakanmu akan membuatmu bahagia dan lebih bahagia lagi ketika kamu terus berbagi dengan lebih banyak orang. Apa idemu untuk berbagi?
Apresiasi
Hargai hal-hal kecil dalam hidup sebagai pencapaian kebahagiaan. Makanan yang kamu makan hari ini, senyuman anakmu, perhatian dari kekasihmu, hari pernikahamu. Lihatlah sekeliling, apa yang bisa kamu apresiasi hari ini?
Hadapi
Masalah dan rasa takut terjadi ketika sesuatu berjalan tidak sesuai dengan keinginan dan harapan yang kamu percayai sepenuh hati. Lihatlah masalah dan rasa takut sebagai pertanyaan, “Apa yang bisa kamu lakukan untuk merasa bahagia dalam situasi apapun? Bisakah kamu mengikhlaskan keinginanmu, tidak masalah jika itu terpenuhi atau tidak?”
Ambil
Ambillah sari hidup yang positif yang sudah diberikan fungsi untuk menjamin kebahagiaan jangka panjang. Sadari betapa melimpah anugerah yang disediakan Tuhan untukmu: usia, potensi, bakat, hasrat. Ambil dan gunakanlah semua anugerah itu sebagai instrumen untuk memenuhi takdirmu sebagai makhluk yang sejahtera. Ada pepatah populer yang mengatakan, “Kehidupan memberimu jeruk lemon, maka buatlah minuman lemonade.” Ambillah “jeruk lemon”-mu. Apa yang akan kamu lakukan dengan itu?
Gunakan
Ketika di teater sekolah kami diajarkan untuk menggunakan seluruh anggota tubuh dan properti yang ada untuk membuat adegan lebih berisi dan hidup. Gunakanlah semua yang ada pada dirimu, baik tubuh maupuan pikiran, untuk bekerja secara maksimal dan berinisiatif mencoba hal-hal baru. Kejutkan dirimu sendiri. Lakukan lebih dari yang biasa kamu lakukan, cobalah kegiatan-kegiatan baru yang mengasah potensi yang jarang kamu gunakan. Kita sudah ada dsiatas panggung sekarang, kita tahu tujuan ceritanya, lalu apa yang bisa kita lakukan untuk mengejutkan penonton?
Ikhlas
Kebahagiaan bukan hanya tentang memiliki atau mendapatkan yang kita inginkan, tapi juga tentang membebaskan diri dari hal-hal yang kita pikir kita inginkan. Semua yang kamu lihat, yang terjadi, ketidaksempurnaan dunia, semua itu bukanlah faktor yang menjamin kebahagiaanmu. Percayakan harapanmu pada Tuhan. Berhentilah berpikir “apa yang bisa kumiliki dari dunia ini”, melainkan, “apa yang bisa kulakukan untuk mengisi dunia ini dengan kebaikan, kedamaian, dan kesejahteraan bagi orang lain.” Ikhlaskanlah satu hal dalam hidupmu setiap hari. Apakah kamu siap melepaskan?
Abadikan
Kebahagiaan bukanlah hal yang abadi. Kita tidak stabil, selalu terjadi naik-turun dalam hidup yang memancing kita untuk memberi makan kesedihan serta keputusasaan. Ingatlah kebahagiaan-kebahagiaan kecil yang terjadi dalam hidupmu, lihatlah sekeliling, rayakan dan syukuri hal-hal kecil yang ada di sekitarmu, lalu latihlah mempertahankan perasaan dan sensasi itu lebih lama setiap kali. Jika kamu sudah menemukan momentumnya, kamu akan dengan mudah mengalihkan pikiran negatif kepada pikiran-pikiran bahagia. Apa kamu siap berbahagia selamanya?