Cepat atau lambat, bahan bakar fosil dipastikan akan habis, dan
harganya pun semakin mahal. Sudah lama perusahaan otomotif bekerja keras
mencari alternatif, dan beberapa bahkan telah merealisasikannya melalui
model konsep atau prototype. Namun semua itu tak banyak berubah hingga produsen berhasil memproduksi dan menjualnya secara masal.
Setelah mengungkap ide mereka melalui mobil konsep bernama FCV tahun
lalu, raksasa otomotif asal Jepang Toyota akhirnya mengumumkan Toyota
Mirai di ajang Los Angeles Auto Show 2014 bulan November ini. Sekilas ia
tampak seperti mobil berdesain futuristik biasa, namun bukannya emisi
karbon, ia hanya mengeluarkan uap air karena Mirai adalah mobil berbahan
bakar hidrogren pertama di dunia yang siap dipasarkan secara komersil.
Toyota Mirai bisa dibilang ialah inkarnasi selanjutnya dari Prius,
tapi tentu desainnya jauh lebih baik. Ia merupakan mobil sedan berukuran
sedang dengan empat pintu. Mirai mampu menyaingi mobil bermesin
tradisional biasa, namun memanfaatkan hidrogen untuk mentenagai sel
bahan bakar kendaraan. Berbeda dari mobil full electric
(contohnya Tesla Roadster), proses pengisian dapat dilakukan sangat
cepat, hanya lima menit, membawa Anda bepergian hingga 482km.
Performa Mirai serupa seperti mobil perkotaan sekelasnya. Melalui output
3,1 kW/L, dipadu volume mesin optimal yang memberikan ruang leluasa
untuk penumpang serta pengemudi, Mirai mempunyai tenaga maksimal sebesar
153hp; membuatnya mampu melesat dari nol ke 100 kilometer per jam hanya
dalam sembilan detik.
Presiden sekaligus CEO Toyota, Akio Toyoda, berkata dalam presentasi
di Los Angeles Auto Show 2014, “Kami percaya bahwa di belakang kemudi
Mirai, kita bisa pergi ke tempat yang belum pernah kita jelajahi, ke
dunia yang lebih baik, dengan kendaraan yang juga lebih baik. Bagi kami,
Mirai tak cuma sekedar mobil baru, tetapi juga sebuah kesempatan untuk
membuat perbedaan. Dan membuat perubahan ialah misi Toyota.”
Dalam bahasa Jepang, Mirai artinya adalah ‘masa depan’. Toyota ingin mendorong lebih jauh agar sistem fuel cell menjadi mainstream.
Toyoda menyebut Mirai sebagai titik balik sejarah otomotif,
kehadirannya akan mengurangi ketergantungan kita pada minyak sembari
meminimalisir kerusakan lingkungan. Toyota juga bekerja sama dengan Air
Liquide – pemasok hidrogen dan gas-gas lain, untuk menciptakan jaringan
SPBU.
Mirai rencananya akan mendarat di Jepang awal tahun 2015, lalu tiba
di Amerika pada Musim Gugur, kemudian baru di Eropa. Sebagai awalnya,
Toyota berniat memproduksi 700 unit Mirai, dimana 400 mobil akan dijual
di Jepang (3.000 unit segera menyusul di akhir 2015). Sayang kendaraan
masa depan ini ditawarkan di harga yang tidak murah, Mirai dibanderol
US$ 57.500.
Sumber: Toyota.com. Sumber tambahan: Forbes.