Kacung mengatakan, mulai tahun 2014 Ditjen
Kebudayaan Kemendikbud membangun laboratorium seni budaya dan film di
sekolah-sekolah. “Kemendikbud tahun ini telah membangun laboratorium
seni budaya dan film di 21 sekolah di Indonesia,” katanya.
Selanjutnya Kacung mengatakan, program prioritas
Fasilitasi Laboratorium Seni Budaya dan Film dari Ditjen
Kebudayaan
Kemendikbud ini akan dilanjutkan di tahun 2015 mendatang. “Ini adalah
salah satu bagian dari pertanggungjawaban terhadap publik,” katanya.
Laboratorium seni budaya dan film merupakan bentuk
sarana peningkatan apresiasi dan literasi pelajar terhadap nilai
budaya, kearifan lokal dan pembangunan karakter bangsa melalui
kegiatan-kegiatan ekstrakulikuler di bidang kesenian dan perfilman di
sekolah. “Daripada anak-anak itu tawuran lebih baik bisa membuat film,
nonton film dan lainnya,” ujar Kacunogram Fasilitasi Laboratorium Seni
Budaya dan Film ini diselenggarakan oleh Ditjen Kebudayaan Kemendikbud
bekerjasama dengan pihak swasta. Sekolah yang telah terfasilitasi di
tahun ini meliputi SMA dan atau SMK, diantaranya adalah SMK Negeri
Pertanian Terpadu Riau, SMK Negeri 1 Manado, SMA Negeri 1 Kedungwaru,
SMK Negeri 5 Palembang, SMA Negeri 2 Tangerang Selatan, SMK Negeri 10
Bandung, SMA Negeri 2 Pematang Siantar, SMK YPTK Rigomasi Bontang, SMK
Negeri 2 Kota Bengkulu, SMK Negeri 1 Anjatan Indramayu, SMK Negeri 2
Simbang Maros, SMK Negeri 1 Tanjung Pandan, SMA Negeri 3 Kupang, SMA
Santu Petrus Pontianak, SMA Unggul Dellaguboti, SMA Negeri 6 Tanjung
Pinang, SMA Muhammadiyah 1 Pekajangan Pekalongan, SMA Khadijah, SMA
Negeri 1 Bengkulu, SMA Swasta Katolik Regina Pacis Bajawa dan SMA Negeri
1 Kruend Barona Jaya. (Agi Bahari)
Sumber: www.kemdiknas.go.id