Tumbuhan mungkin makhluk tak berakal terbaik yang pernah diciptakan.
Yang dibahas sekarang adalah bagaimana tumbuhan mampu menyerap air dan
mineral dari dalam tanah hingga mencapai ketinggian ratusan meter? Wah,
memang sulit dipercaya. Bagaimana tidak, itu sama saja melawan
gravitasi. Bahkan dengan tekhnologi tercanggih saat ini memerlukan pompa
yang canggih untuk melakukan hal seperti itu.
Tapi, bagaimana tumbuhan dapat melakukannya?
Mudah saja bagi Tuhan untuk melakukannya. Tapi, bagi kita untuk
memecahkannya saja sulit. Sampai saat ini, ilmuwan belum dapat
memastikan secara pasti teori mengenai masalah ini. Ilmuwan hanya mampu
mengajukan beberapa teori yang masuk akal mengenai hal ini. Salah satu
teori yang paling terkenal adalah bahwa tumbuhan memanfaatkan perbedaan tekanan air di dalam dan di luar sel pengangkut (xilem). Jadi, tumbuhan harus terus menyesuaikan tekanan di dalam sel-sel xilemnya. Asal tahu saja, sel-sel xilem adalah sel mati.
Xilem terdiri dari sel-sel pembuluh dan trakeid. Sel-sel itu seperti
pori-pori yang saling terhubung yang memungkinkan air untuk melewatinya.
Dan bagaimana tumbuhan memanfaatkan perbedaan tekanan tersebut?
Saat tekanan di luar sel tinggi, maka tumbuhan harus berusaha untuk
mempertahankan tekanan di dalam selnya dengan tidak menguapkannya
terlalu banyak, karena hal itu dapat menyebabkan air di luar sel masuk
terlalu banyak dan yang nantinya dapat menyebabkan tumbuhan kelebihan
air dan membusuk. Lalu, jika tekanan di luar sel rendah, maka tumbuhan
harus menyesuaikan tekanan di dalam selnya untul lebih rendah agar air
dari tumbuhan tidak keluar dari sel dan sebaliknya, air dari luar sel
dapat masuk ke dalam sel. Dengan begitu, tumbuhan dapat mengambil air
sebanyak-banyaknya.