Wednesday, December 17, 2014

Orang yang Jatuh Cinta adalah Narsis!



Ada satu pandangan unik mengenai cinta dari salah seorang pemikir posmodern asal Perancis, Jacques Derrida. Bisa jadi, ini dikarenakan metode “dekonstruksi” yang digunakannya sehingga memberikan sudut pandang yang tak terduga-duga dan tak lazim bagi orang awam, bahkan bagi para pemikir sekalipun. Tak pelak, Derrida memang kerap mengejutkan rekan-rekannya melalui berbagai “pemikiran nakal” yang dicetuskannya.
(Jacques Derrida)
Dekonstruksi sebagaimana kita ketahui, berupaya menggeser “inti pemikiran” sedari pusat pada pinggiran. Sebagai misal, banyak orang menghujat dan memandang negatif peristiwa 9/11 [pusat pemikiran], namun Derrida justru menilainya secara positif, baginya kejadian tersebut justru membuat Amerika Serikat kian meningkatkan sistem keamanan nasional berikut memiliki momentum dalam upaya “penyegaran kembali” relasi sosial antar warganya yang dirasa cukup renggang sebelum terjadinya peristiwa 9/11 [pinggiran].

Kembali pada permasalahan semula, apa jadinya ketika Derrida menggunakan metode dekonstruksi dalam menganalisis cinta? Jawabnya, “Orang yang jatuh cinta adalah narsis!”. Mengapa demikian? Lebih jauh, ia menjelaskan bahwa seseorang yang tengah jatuh cinta pada dasarnya membutuhkan perhatian, kasih sayang, bahkan “pemujaan” dari orang yang dicintainya. Itulah mengapa, Derrida mendaulat mereka yang tengah jatuh cinta sebagai narsis.    
Apakah Anda sedang jatuh cinta?
 
Sumber: kolomsosiologi.blogspot.com